Tuesday, March 29, 2016

Distribusi Frekuensi (Statistik)

Pengertian Distribusi Frekuensi (DF)
Adalah proses pengelompokkan atau penyusunan data menjadi tabulasi data yang memakai kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masing-masing frekuensinya. Pembuatan DF bertujuan untuk mengatur data mentah atau belum dikelompokkan ke dalam bentuk yang rapih tanpa mengurangi atau menambahkan inti informasi yang ada.

Distribusi Frekiensi dibagi jadi dua kelompok yaitu Distribusi frekuensi numerikal dan Distribusi Frekuensi Kategorikal.

Pengertian Distribusi Frekuensi Numerikal yaitu pengelompokkan data berdasarkan angka-angka tertentu, biasanya disajikan dengan grafik histogram.

Pengertian Distribusi Frekuensi Kategorikal yaitu pengelompokkan data berdasarkan kategori-kategori tertentu, biasanya disajikan dengan grafik batang, lingkaran dan gambar.

Istilah-Istilah dalam Distribusi Frekuensi

  1. Kelas (Class) 
    Adalah pengelompokkan/penggolongan data yang dibatasi dengan nilai terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing dinamakan batas kelas
  2. Batas Kelas (Class Limit) 
    Adalah nilai batas daripada tiap kelas dalam sebuah distribusi, terbagi menjadi:
    States Class Limit adalah batas-batas kelas yang tertulis dalam distribusi frekuensi yang terdiri dari Batas Bawah Kelas (Lower Class Limit) dan Batas Atas Kelas (Upper Class Limit).
  3. Tepi Kelas (Class Bounderies)
    Adalah batas kelas yang sebenarnya terdiri dari Batas Bawah Kelas yang Sebenarnya (Lower Class Boundary) dan Batas Atas Kelas yang sebenarnya (Upper Class Boundary)
  4. Panjang Kelas atau Lebar Kelas (Class Interval)
    Adalah lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya
  5. Titik Tengah Kelas (Class Mark/Mid Point)
    Adalah rata-rata hitung dari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya

Monday, March 21, 2016

Belajar Bahasa Pemrograman

Pada kesempatan ini kita akan mulai belajar memahami apa itu bahasa pemrograman.

Yang harus diketahui adalah belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar meprogram berarti mempelajari metedologi pemecahan masalah, kemudian menuliskan algoritma pemecahan masalah dalam notasi tertentu. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa komputer, aturan tata bahasanya, instruksi-instruksinya, tata cara pengoperasian compiler-nya, dan manfaat dari setiap instruksi tersebut untuk membuat program yang ditulis dalam bahasa itu saja.

Didalam pemrograman, kita lebih menekankan pada pemecahan masalah, sementara menulis kode program adalah aktivitas terakhir. Pertama kita pikirkan rancangan pemecahan masalah tanpa bergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan atau komputeryang menjalankan program itu nanti. Rancangan tersebut berisi susunan langkah pencapapaian solusi yang biasanya ditulis dalam notasi deskriptif.

Bila rancangan sudah dibuat maka hal yang selanjutnya harus kita pikirkan adalah penggunaan bahasa pemrograman, karena jika rancangan sudah selesai itu berarti siap di transalnsi kan kedalam kode agar program bisa di eksekusi oleh komputer.

Hingga saat ini banyak sekali bahasa pemrograman. Kita dapat menyebutkan antara lain bahasa rakitan (assembly), Fortran, Cobol, Ada, PL/I, Algol, Pascal, C, C++ dan masih banyak lagi.
Berdasarkan tujuan aplikasinya, bahasa pemrograman dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Bahasa pemrograman bertujuan khusus (Specific purpose programming language)
    Yang termasuk bahasa ini adalah Cobol (Untuk terapan bisnis dan administrasi), Fortran (aplikasi komputasi ilmiah) dan lain sebagainya.
  2. Bahasa pemrograman bertujuan umum (General purpose programming language)
    Yang dpaat digunakan untuk berbagai aplikasi. Bahasa pemrograman yang termasuk kelompok ini adalah Pascal, Basic, C, dan C++. Saya tidak menyebutkan hanya itu saja karena mungkin masih banyak bahasa pemrograman bertujuan umum yang lain yang belum Saya ketahui.
Dan tetu saja pembagian ini belum benar-benar kaku. Bahasa-bahasa bertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan untuk tujuan umum, begitupun sebaliknya.

Berdasakan kedekatan bahasa pemrograman apakah lebih condong ke bahasa mesin atau bahasa manusia, maka bahasa pemrograman dapat dikelompokan atas dua macam:
  1. Bahasa tingkat rendah.
    Bahasa ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh komputer dan tidak membutuhkan Compiler atau penerjemah. Contohnya bahasa mesin (machine language). Bahasa mesin adalah sekumpulan kode biner. Setiap perintah yang diberikan dengan bahasa ini dapat langsung dimengerti oleh mesin dan langsung dikerjakan. Bahasa ini juga termasuk bahasa yang bersifat primitif, karena sulit untuk dipahami oleh manusia.
  2. Bahasa tingkat tinggi.
    Bahasa jenis ini membuat kita sebagai manusia lebih mudah memahaminya, bisa juga dikatakan lebih "manusiawi" karena lebih dekat dengan bahasa manusia (kebanyakan bahasa inggris). Kelemahannya bahasa ini adalah instruksi tidak dapat di eksekusi langsung, karena harus melalui proses penerjemaahan oleh sebuah translator bahasa (biasa disebut Compiler atau kompilator). Jika kita mengilustrasikan bahasa tingkat tinggi kedalam gambar kira-kira seperti ini:
Sebenarnya batasan penggolongan bahasa pemrograman itu tidak selalu jelas. Pengertian tentang apa yang dimaksud bahasa pemrograman tingkat tinggi seringkali berbeda pada beberapa penulis. Sampai saat ini kita belum mempelajari bagaimana cara membuat sebuah program tapi kita belajar memahami apa itu bahasa pemrograman? apa saja yg harus dimengerti sebelum menggunakan bahasa pemrograman? dan lain-lain. Pembahasan kita mengenai bahasa pemrograman dicukupkan sampai disini dulu.

Pengertian Sastra

Pengertian Sastra
Sastra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari);

Dan ada juga pengertian Menurut Beberapa Ahli seperti:
Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

Panuti Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.

Ahmad Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.

Eagleton (1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.

Plato

Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.

Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.

Robert Scholes (1992: 1)

Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda

Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.

Taum (1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”

Sunday, March 20, 2016

Sejarah Algoritma

Sebenarnya tidak terlalu penting bagi kita untuk membahas mengenai asal-usul algoritma. Tapi dikarenakan dalam ilmu komputer algoritma sangatlah penting dan barang kali ada yang tertarik mengenai sejarah algoritma. Maka saya akan memberikan sedikit bahasan mengenai sejarah algoritma.

Algoritma adalah jangung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang dari ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma, misalnya algoritma perutean(routing) pesan di dalam jaringan komputer, algoritma brensengam untuk mengambil garis lurus(bidang grafika komputer), algoritma Knuth-morris-pratt untuk mencari suatu pola dalam teks dan lain sebagainya. 

Meninjai dari asal usul kata, kata "Algoritma" sendiri mempunyai sejarah yang cukup aneh. Kata ini tidak muncul didalam kamus Webster sampai akhir tahun 1957. Orang-orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab.

Anda dikatakan algorist jika anda menggunakan angka arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata algorism ini namun hasilnua kurang memuaskan. Akhirmnya para ahli sejarah matematika emnemukan asal mula kata tersebut. Kata algorism berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal, yaitu Abu Ja'far Muhammad ibnu Musa al-Khuwarismi(al-Khuwarizmi dibaca oleh orang-orang baratmenjadi algorism). Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab al-jabar wal-muqabala, yang artinya "Buku Pemugaran dan Pengurangan". Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata "aljabar" (algebra). Perubahan dari kata algorism, arithmatic, sehingga akhoran -sm berubah menjadi -thm. Karena perhitungan dengan Angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan(komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna aslinya. Dalam bahasa Indonesia kata "algorithm" diserap menjadi "algoritma".

Ini hanya perkiraan wajah al-Khuwarizmi
Pada tahun 1950, kata algoritma pertama kali digunakan pada "algoritma Euclidean". Euclid, adalah seorang matematikawan Yunani, dalam bukunya yang berjudul Element menuliskan langkah-langkah untuk menemukan pembagi bersama terbesar, dari dua buah bilangan bulat, m dan n.

Aturan penting dari pembuatan algoritma adalah:
  1. Algoritma harus benar
  2. Algoritma harus berhenti dan setelah berhenti , algoritma harus memberi hasil yang benar.
Menurut Donald E. Knuth dalam bukunya yang berjudul The Art of Computer Programming sebuah algoritma harus memiliki 5 ciri penting, yaitu:
  1. Algoritma harus bergehenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas.
  2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti ganda (ambiguous).
  3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan.
  4. Algoritma mempunyai nol atau lebih keluaran (output).
  5. Algoritma harus sangkil(effective). Setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam jumlah waktu yang masuk akal.
Itulah sedikit mengenai Sejarah Algoritma. Postingan ini menjadi penting ketika kita mengetahui ciri dan aturan penting dalam sebuah algoritma. Semoga artikel ini bermanfaat.


Matriks dan Oprasi Matriks


Saya mengutip ini dari Wikipedia: Dalam matematika, matriks adalah kumpulan bilangan, simbol, atau ekspresi, berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks.

Definisi Matriks
Sebuah matrik didefinisikan sebagai susunan persegi panjang dari bilangan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matrik ditulis sebagai berikut:


urutan di atas disebut sebuah matrik mXn, karena memiliki m baris dan n kolom.
Aturan simbol matrik:
  • Menggunakan kurung siku [ ]
  • Menggunakan kurung biasa ( )
  • Menggunakan bentuk ║ ║
  • Nama matrik disimbolkan dengan huruf besar, A, B dsb
  • Elemen matrik di simbolkan dengan hurup kecil miring 
karena matrik merupakan urutan – urutan bilangan berdimensi dua, Maka diperlukan dua subskrip untuk menyatatakan setiap elemennya. Menurut perjanjian, subskrip pertama menyatakan baris, subskrip kedua menyatakan kolom. amn . m menyatakan baris, n menyatakan kolom. setiap matrik yang memiliki baris dan kolom sama (m=n) disebut matrik persegi (square matrice).
Ini adalah matriks:
Ini bukan matriks:
Oprasi Matriks
A. Kesamaan
Dua matrik A dan B dikatakan sama (A=B), jika dan hanya jika elemen yang bersangkutan sama. aij=bij untuk setiap i,j 
Contoh:

B. Perkalian dengan bilangan Skalar
Bila diberikan sebuah matrik A dan sebuah bilangan skalar k, hasil kali k dan A didefinisikan sebagai kA;
setiap elemen dari A dikalikan langsung dengan k. Hasil kali kA merupakan sebuah matrik lain yang mempunyai m baris dan n baris, dimana m dan n ini sama dengan m dan n matrk asli (matrik A)

C.Penjumlahan
Matrik C merupakan hasil penjumlahan dari matrik A dan matrik B, dimana jumlah baris dan kolom matrik A harus sama dengan matrik B. Didefinisikan:
pernyataan ini dapat diringkas menjadi 
C = A + B 
Hukum Asosiatip
A + B = B + A
A + (B + C) = (A+B) + C 

D. Pengurangan
Aturan yang berlaku pada operasi Pengurangan sama dengan yang berlaku pada operasi penjumlahan. A – B = A + (-) B

E. Perkalian Antar Matrik
Jika diberikan sebuah m X n matrik A dan sebuah n X r matrik B, hasil kali AB didefinisikan sebagai m X r matrik C, dimana elemen elemennya dihitung dari elemen elemen dari A, B menurut.
Dalam hasil kali matrik AB, matrik A disebut pengali muka dan B pengali belakang. Hasil kali AB ditentukan hanya kalau jumlah kolom di A sama dengan jumlah baris di B.
Aturan: A dan B bisa dikalikan jika dan hanya jika jumlah kolom di A sama dengan jumlah baris di B.
Contoh:
Berlaku hukum Asosiatif = (AB) C = A (BC) = A B C Berlaku hukum Distributif = A (B + C) = AB + BC .

Jika sudah membaca post ini dengan baik maka Anda mungkin bisa mengerjakan latihan yang diberikan.

Latihan:
Tunjukkan dengan penghitungan sebenarnya bahwa berlaku hukum asosiatif pada perkalian matrik berikut:
Di mana: a, b, c = dua digit terakhir NRP Anda.

Sekian untuk pembahasan matriks kali ini, semoga bermanfaat.


  

Saturday, March 19, 2016

Pengertian Algoritma

Menyambung dari postingan sebelumnya yaitu Mulai Memahami Algoritma, jika Anda belum membacanya silahkan klik Memulai memahami apa itu Algoritma dan Pemrograman agar mendapat pemahaman yang lebih jelas saat membaca artikel ini.

Pengertian Algoritma
Untuk masalah yang kerumitannya cukup kecil seperti contoh di artikel sebelumnya, kita dapat menemukan solusinya dengan cepat dan mudah. Nah, bagaimana jika kerumitan masalah cukup besar? Misal pada masalah pengurutan, jika n=1000 maka jelas tidak mudah untuk mengurutkan data dari terkecil kebesar dari banyaknya data tersebut. Oleh karena itu, kita perlu menuliskan prosedur yang berisi langkah-langkah pengurutan sehingga prosedur tersbut dapat 'dijalankan' oleh sebuah pemroses baik itu komputer, manusia dan lain sebagainya. Prosedur yang berisi langkah-langkah penyelesaian masalah disebut algoritma.

Terdapat banyak definisi algoritma, namun tetap senada dengan apa yang diungkapkan diatas. Berbagai definisi dari beberapa literatur, antara lain adalah:

Algoritma adalah deretan langkah-langkah komputasi yang mentransformasikan data masukan menjadi keluaran.

Algoritma adalah deretan instruksi yang jelas untuk memecahkan masalah, yaitu untuk memperoleh keluaran yang diinginkan dari suatu masukan dalam jumlah waktu yang terbatas.

Algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang menggunakan beberapa nilai sebagai masukan dan menghasilkan beberapa nilai yang disebut keluaran. Jadi algoritma adalah deretan langkah komputasi yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran.

Lebih Jelasnya
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan langkah-langkah dalam pengerjaan sesuatu meskipun kita tidak menyebutnya sebagai sebuah algoritma. Contoh: Resep membuat masakan yang terdapat pada majalah, buku resep, blog, dan lain-lain. Contoh lain: Panduan praktikum yang terdapat pada buku modul praktikum.

Contoh langkah-langkah pengerjaan didalam resep masakan:

  1. Tuangkan satu gelas santan kedalam wajan
  2. Masukan bumbu yang sudah dihaluskan, aduk hingga merata.
  3. Tambahkan garam, merica dan kecap asin
  4. Masak dengan api sedang sambil tetap diaduk
Contoh langkah-langkah praktikum:
  1. Siapkan tabung reaksi ukuran 100cc
  2. Teteskan 50cc larutan H2SO4
  3. Campurkan 20cc laruan NaOH kedalamnya, aduk hingga tercampur merata.
Meskipun kita tidak menyebutnya sebagai algorima, tapi dalam konteks ini beberapa contoh diatas adalah termasuk algoritma.

Sekarang Anda sudah mulai memahami maksud dari apa itu algoritma bukan? Jika belum baca kembali paragraf diatas dengan teliti dan bukan hanya membaca.
Jika sudah mengerti apa itu algoritma maka kita akan memberikan artikel lainnya yang lebih mendalam mengenai pembahasan Algoritma.

Friday, March 18, 2016

Memulai Memahami Apa Itu Algoritma dan Pemrograman


Pemrograman sudah menjadi kegiatan yang sangat penting di era teknologi informasi. Program yang berjalan di komputer, baik itu komputer desktop, laptop, bahkan telpon genggam seperti android, ios dan lain sebagainya, tidak tercipta begitu saja tetapi ditulis melalui proses analisis dan percancangan yang sangat cermat dan sangat teliti. Sebuat program komputer pada dasarnya mengimplementasikan suatu algoritma. Dengan kata lain, algoritma adalah ide dibalik setiap program komputer apapun. Tetapi tahukah sahabat lotd apa itu Algoritma? apa itu program? jika tidak maka itu adalah alasan utama mengapa kita membuat artikel ini.

Pada artikel ini (terutama pada kategori artikel ini) kita akan mengupas tuntas mengenai pemrograman dan algoritma. Kami tidak akan memberikan pelajaran yang terkesan buru-buru, karena penjelasan algoritma ini harus dijelaskan pelan-pelan dan sangat detil karena jika tidak tentu kita akan kebingungan baik pembaca ataupun penulis sendiri, karena sayapun sama-sama dalam tahap belajar dalam pemrograman ini. Baik kita mulai.

Permasalahan pertama
Manusia hidup dengan segala masalah yang mengelilinginya. Hidup pada dasarnya adalah serangkaian aktivitas menyelesaikan masalah. Dalam Bahasa Indonesia, istilah yang sepadan pengertiannya dengan kata "masalah" adalah "persoalan". Dalam artikel ini kita tidak akan membedakan makna dari kedua istilah tersebut, oleh karena itu kita akan menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian, kadang kita sebut masalah dan kadang kita akan menyebutnya persoalan.

Contoh dari beberapa permasalahan (atau persoalan haha). Saya rasa ini terlalu sulit bagi kita menggunakan dua istilah secara bergantian, baik kita gunakan satu istilah saja yaitu permasalahan.

Contoh dari beberapa permasalahan sehari-hari misalnya:

  1. Adi diberikan setumpuk kartu pasien disebuah tempat praktek dokter yang tersusun dengan acark. Setiap kartu mempunyai nomer registrasi pasien. Permasalahannya adalah Bagaimana mengurutkan kartu tadi berdasarkan nomor urut yang tersusun dari nomer terkecil diatas nomor terbesar? maka jawaban dari permasalahan ini adalah barisan kartu pasien yang sudah tersusun dari nomer terkecil ke nomer terbesar. Bagaimana caranya? kita tentu memiliki cara masing-masing yang berbeda untuk mengurutkan nomer tersebut.
  2. Asep diberikan sebuah daftar yang berisi nama-nama mahasiswa baru yang diterima disebuah perguruan tinggi. Daftar tersebut hanya berisi nomor peserta ujian yang diterima. Carilah apakah seorang calon mahasiswa baru yang nomor perserta ujiannya diketahui terdapat di dalam daftar nomor tersebut? Jawaban dari permaslahan ini adalah "ya" jika nomor tersebut ditemukan dalam daftar dan "tidak" jika nomor tersebut tidak ditemukan dalam daftar yang diberikan pada asep.
  3. Diberikan daftar nama pejabat baru beserta jumlah kekayaannya. Tentukan pejabat mana yang mempunyai kekayaan paling besar? Jawaban dari permasalahan ini adalah nama pejabat yang mempunyai kekayaan paling besar.
Sudah dapat pengertian mengenai apa itu permasalahan dan apa itu jawaban dari sebuah permasalahan? Jika sudah Bagus! Anda bisa melanjutkan membaca. Jika belum silahkan baca berulang-ulang hingga Anda paham. 

Beberapa masalah yang muncul didalam dunia nyata banyak memiliki kemiripan subtansi. Misal masalah mengurutkan tumpukan kartu yang tersusun acak secara subtansi sama dengan masalah mengurutkan sekumpulan nilai ujian agar terurut menaik atau menurun. Begitu pula masalah mencari nama pejabat yang mempunyai kekayaan terbesar secara subtansi sama dengan masalah mencari nama siswa yang meraih nilai ujian nasional tertinggi. Oleh karena itu, secara generik kita sering mendeksripsikan masalah yang muncul didunia nyata dengan menggunakan beberapa ukuran(parameter), Misal sebagai berikut:
  1. [Masalah pengurutan] Diberikan sebuah senarai (list/ daftar) yang di simbolkan dengan S yang terdiri dari n buah bilangan bulat. Bagaimana mengurutkan  n  buah nilai tersebut sehingga terususun secara menaik?
  2. [Masalah Pencarian] Tentukan apakah suatu nilai x terdapat dalam sebuah list yang berisi n buah bilangan bulat!
  3. [Masalah Mencari elemen terbersar] Diberikan list S yang terdiri dari n buah nilai bilangan bulat. Carilah elemen terbesar di dalam senarai tersebut.
Sebagai contoh, jawaban tergadap masalah pengurutan adalah 

Sebleum terurut:
S= 15, 4, 8, 11, 2, 10, 19

Setelah terurut:
S= 2, 4, 8, 10, 11, 15, 19

Untuk masalah yang lain silahkan dicari jawabannya sendiri.

Kita memang belum membahas secara pasti apa itu pengertian Algoritma, tapi dari artikel ini Saya harap sahabat lotd dapat mendapat konsep dasar mengenai Algoritma. Untuk pengertian apa itu algoritma kita bisa mendapatkannya dipostingan berikutnya.  

Penggunaan Tanda Baca yang Sesuai EYD (Bagian III)

Pembahasan kita kali ini masih lanjutan dari pembahasan kita sebelumnya yaitu penggunaan tanda baca yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Jika Anda merasa belum membaca postingan sebelumnya silahkan klik link berikut  Penggunaan Tanda Baca yang Sesuai EYD (Bagian II) dan Penggunaan Tanda Baca yang Sesuai EYD (Bagian I).



Baik langsung saja ke topik utama pembahasan kita di postingan kali ini.

DIKUTIP DARI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN

Tanda Titik Koma (;)

1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
Misalnya:
Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku buku yang baru dibeli ayahnya.Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerjanya; Adik membaca di teras depan; saya sendiri asyik memetik gitar menyanyikan puisi-puisi penyair kesayanganku.

2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
Misalnya:
Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
(3) berbadan sehat;
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.


Tanda Titik Dua (:)

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.
Catatan:
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:

a. Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi

b. Tempat : Ruang Sidang Nusantara
Pembawa Acara : Bambang S.
Hari, tanggal : Selasa, 28 Oktober 2008
Waktu : 09.00—10.30


3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:

Ibu : "Bawa kopor ini, Nak!"
Amir : "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik baik!"

4. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8Surah Yasin: 9Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen NusantaraPedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa

Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya:
Di samping cara lama diterapkan juga ca-ra baru ....Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-ding yang takretak.

2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
Misalnya:
Kini ada cara yang baru untuk meng-ukur panas.Kukuran baru ini memudahkan kita me-ngukur kelapa.Senjata ini merupakan sarana pertahan-an yang canggih.

3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

Misalnya:
anak-anakberulang-ulangkemerah-merahan

4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Misalnya:
8-4-2008p-a-n-i-t-i-a

5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.
Misalnya:

ber-evolusidua-puluh ribuan (20 x 1.000)tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial (tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan sosial)Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok.
Bandingkan dengan:
be-revolusidua-puluh-ribuan (1 x 20.000)tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai:
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
b. ke- dengan angka,
c. angka dengan -an,
d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.

Misalnya:
se-Indonesiaperingkat ke-2tahun 1950-anhari-Hsinar-Xmem-PHK-kanciptaan-Nyaatas rahmat-MuBandara Sukarno-Hattaalat pandang-dengar

7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:
di-smashdi-mark-uppen-tackle-an

Tanda Pisah (–)

1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.Keberhasilan itu–saya yakin–dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
Rangkaian temuan ini–evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom–telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia–amanat Sumpah Pemuda–harus terus ditingkatkan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.

Misalnya:
Tahun 1928–2008Tanggal 5–10 April 2008Jakarta–Bandung
Catatan:

(1) Tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan keterangan tambahan pada akhir kalimat.
Misalnya:
Kita memerlukan alat tulis–pena, pensil, dan kertas.
(2) Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.

Sepertinya untuk pembahasan penggunaan tanda baca kali ini hanya sampai disini.

Thursday, March 17, 2016

Penggunaan Tanda Baca yang Sesuai EYD (Bagian II)

Lanjutan dari pembahasan kita sebelumnya yaitu Penggunaan Tanda Baca yang Sesuai EYD (Bagian I). Jika Anda belum membaca silahkan klik link tersebut.

DIKUTIP DARI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN


Tanda Koma ( , )
1. Tanda koma dipakai di antara unsur unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Misalnya: 
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.Surat biasa, surat kilat, ataupun surat kilat khusus memerlukan prangko.Satu, dua, ... tiga!

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Misalnya:
Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya.Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisiSemua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau ada undangan, saya akan datang.Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.Misalnya:
Saya akan datang kalau ada undangan.Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak.Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
Misalnya:
Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajarMeskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun.
Catatan:
Ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu, tidak dipakai pada awal paragraf.

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
O, begitu?Wah, bukan main!Hati hati, ya, jalannya licin.Mas, kapan pulang?Mengapa kamu diam, Dik?Kue ini enak, Bu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata Ibu, "Saya gembira sekali.""Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena lulus ujian."

7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Guru."Masuk ke kelas sekarang!" perintahnya.

8. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, BogorDekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, JakartaSurabaya, 10 Mei 1960Tokyo, Jepang.

9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir AlquranSugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

10. Tanda koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:
Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.Hilman, Hadikusuma, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.Poerwadarminta, W.J.S. Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.Ny. Khadijah, M.A.Bambang Irawan, S.H.Siti Aminah, S.E., M.M.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).

12. Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m27,3 kgRp500,50Rp750,00
Catatan:
Bandingkan dengan penggunaan tanda titik yang dimulai dengan angka desimal atau di antara dolar dan sen.

13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. 
Misalnya:
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
Catatan:
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit dengan tanda koma.Misalnya:
Semua siswa yang lulus ujian akan mendapat ijazah.

14. Tanda koma dapat dipakai–untuk menghindari salah baca/salah pengertian–di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di kawasan nusantara ini.Atas perhatian Saudara, kami ucapan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di kawasan nusantara ini dalam pengembangan kosakata.Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara.

Pembahasan penggunaan tanda baca ini masih akan berlanjut, silahkan tunggu postingan selanjutnya. Terimakasih

Penggunaan Tanda Baca yang Sesuai EYD (Bagian I)


Kegiatan yang kita lakukan sehari-hari tidak lepas dari kegiatan membaca. Tentu saja, jika ingin melakukan sesuatu pasti ada panduan untuk melakukan hal tersebut. Contoh sederhananya adalah saat kita akan memasak mie instan tentu jika kita sama sekali belum pernah memassaknya pasti kita akan membaca panduan agar bisa memasak mie instan.

Dalam kegiatan membaca tersebut pasti kita sering menemukan tanda baca. Tanda baca sendiri menurut wikipedia adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Dan penggunaan tanda baca sendiri tentu tidak bisa digunakan sembarangan ada beberapa penjelasan penggunaan tanda baca yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang akan saya jelaskan saat ini. Simak baik baik:

DIKUTIP DARI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN

Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di Solo.Biarlah mereka duduk di sana.Dia menanyakan siapa yang akan datang.
Catatan:
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.
Misalnya:
Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.Dia memerlukan meja, kursi, dsb.Dia mengatakan, "kaki saya sakit."

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:

a. III. Departemen Pendidikan Nasional
A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
B. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
1. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2. ...
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
2.1 ...
2.2 ...

Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
Catatan:
Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut.
(1) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Misalnya:
pukul 9.00 pagi
pukul 11.00 siangpukul 5.00 sorepukul 8.00 malam
(2) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam.
Misalnya:
pukul 00.45pukul 07.30pukul 11.00pukul 17.00pukul 22.00

4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Misalnya:
1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)0.0.30 jam (30 detik)

5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.
Misalnya:
Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
Catatan:
Urutan informasi mengenai daftar pustaka tergantung pada lembaga yang bersangkutan.

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.
Catatan:
  • Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.Misalnya:
    Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.Lihat halaman 2345 dan seterusnya.Nomor gironya 5645678.
  • Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
    Misalnya:
    Acara Kunjungan Menteri Pendidikan NasionalBentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)Salah Asuhan
  • Tanda titik tidak dipakai di belakang:a. nama dan alamat penerima surat,
    b. nama dan alamat pengirim surat, dan
    c. di belakang tanggal surat.
    Misalnya:
    Yth. Kepala Kantor Penempatan Tenaga
    Jalan Cikini 71JakartaYth. Sdr. Moh. HasanJalan Arif Rahmad 43PalembangAdindaJalan Diponegoro 82Jakarta21 April 2008
  • Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal dilakukan sebagai berikut: Rp200.250,75 $ 50,000.50
    8.750 m 8,750 m

7. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan.

Berhubung pembahasan ini cukup panjang, maka pembahasan selanjutnya akan berlanjut ke postingan postingan selanjutnya. Penggunaan Tanda Baca yang Sesuai EYD (Bagian II).

Wednesday, March 16, 2016

Tips agar Tidak Malas

Selamat siang sahabat lotd. Kali ini saya akan membagikan beberapa tips agar tidak malas untuk belajar. Mengapa? karena banyak sekali dari kita yang sering malas untuk melakukan kegiatan yang namanya "Belajar".

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sendiri kata "belajar" berarti berusaha mendapatkan kepandaian atau ilmu. Jadi bisa diartikan juga belajar tak harus disekolah, di tempat les atau di tempat lainnya yang memang di khususkan sebagai tempat berkegiatan belajar. Belajar bisa dilakukan dimana saja termasuk ketika sedang bermain bersama teman kita juga pasti bisa belajar sesuatu. 

Tapi untuk mendapatkan ilmu yang jelas mengenai apa yang akan kita butuhkan dikehidupan ini tentu saja lebih banyak didapatkan dari sekolah/kampus. Tidak sedikit dari kita jika sudah di kampus/sekolah merasa malas untuk belajar. Saya mempunyai beberapa tips agar kita bisa menghindari bahkan menghilangkan rasa malas untuk belajar terutama pada jam-jam kegiatan belajar.

  1. Perjelas Apa yang Sedang Kita Cari
    Belajar adalah proses pencarian. Pencarian apa? hanya diri kita sendiri yang tahu kita sedang mencari apa ketika belajar. Kita harus mengetahui dengan jelas mengenai apa yang kita cari selama belajar. Yakinkan diri sendiri bahwa yang kita cari adalah "itu" maka harus ada usaha tertentu untuk mendapatkan apa yang kita cari. Dan jika kita sendiri sudah paham mengenai apa yang kita cari, maka diri kita akan secara otomatis menghalau segala sesuatu yang menggangu proses pencarian, termasuk rasa malas.
  2. Ingat Orang-Orang yang Kita Sayangi.
    Tentu ini perlu. Ketika kita belajar lalu mengingat orang-orang yang kita sayangi seperti orang tua, keluarga dll, tentu kita akan lebih merasa bersemangat untuk belajar. Mereka diluar sana pasti menunggu kesuksesan kita, mereka diluar sana pasti menunggu untuk melihat kita menjadi seseorang yang berhasil, berhasil menemukan yang kita cari, berhasil meraih cita-cita dan lain-lain. Kita sendiri tahu bahwa menunggu adalah kegiatan yang membosankan maka dari itu jangan buat mereka lama menunggu hanya untuk melihat Anda sukses. Jadi ayo sukses! dan cara untuk sukses? tentu dengan banyak belajar. Jadi, Ayo belajar!
  3. Temukan teman
    Ya memang mencari teman itu perkara mudah. Hanya dengan tersenyum pada orang yang kita temui dijalan maka kita dapat berteman. Tapi yang saya maksud disini adalah temukan teman yang memang membuat kita agar lebih semangat dalam mempelajari sesuatu, juga temukan mereka yang memang cocok untuk diri anda. Maksud saya cocok adalah menemukan orang-orang yang bisa membuat anda bahagia, bersemangat, dan mempunyai tujuan yang menguntungkan untuk anda mendapatkan tujuan anda. Sehingga kalian dapat saling menguntungkan satu sama lain pada saat belajar atau pada saat kegiatan lain. Mempunyai teman yang berbeda cara berpikir juga tidak salah, karena kalian dapat bertukar sudut pandang dan cara kalian memandang suatu permasalahan. Yang diperlukan ketika kita menemukan teman yang berbeda cara berpikir hanyalah pengertian bahwa kalian memang berbeda. Sehingga perdebatan dapat sedikit di minimalisir.
Mungkin hanya itu tips yang saya bisa bagikan kali ini, jika sahabat lotd mempunyai tips lain silahkan cantumkan dikomentar dengan kata-kata yang baik dan nyaman untuk dibaca.

Statistik dan Statistika



DEFINISI STATISTIK

Statistik berasal dari kata state yang artinya Negara, dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang lebih luas, statistic dapat diartikan kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan data yang disusun dalam table (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu masalah tertentu. Kata statistik juga menyatakan ukuran atau karakteristik pada sampel seperti nilai rata rata dan keofisien korelasi. Definisi lain dari statistic dalam arti sempit berarti data ringkasan bentuk angka (kuatitatif).

DEFINISI STATISTIKA
Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara cara pengumpulan dan penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisaan data, serta penyajian data berdasarkankumpulan dan analisis data yang dilakukan. Berdasarkan kegiatannya, statistika dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensi

Statistika Deskriptif
Statistika yang meliputi kegiatan kegiatan pengumpulan, penyajian, penyederhanaan atau penganalisaan dan penentuan ukuran ukuran khusus dari suatu data tanpa penarikan kesimpulan.
Statistika Inferensi
Ilmu mengenai penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan tentang makna statistic yang telah dihitung.

DEFINISI POPULASI
Sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi obyek inferensi.


DEFINISI SAMPLE
Merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penetu baik tidaknya sample yang diambil.

DEFINISI DATA
Kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercayakebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. Tidak semua data dapat diartikan data statistik, data dapat disebut data statistic pabila dapat menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif serta mencerminkan suatu kegiatan lapangan tertentu.

Penggolongan data statistic dapat ditinjau dari:

  1. Variabel yang diteliti
  2. Cara menyusun angka
  3. Bentuk angka
  4. Sumber mana data tersebut diperoleh 
DISTRIBUSI FREKUENSI

  • TABEL
Penyajian data statistic yang berbentuk (dituangkan dalam bentuk) kolom dan jalur. Table distribusi adalah alat penyajian data statistic yang berbentuk kolom dan jalur yang didalamnua dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan pancaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang menjadi obyek penelitian.
  • MEAN
Teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata rata dari kelompok tersebut. Rata rata ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu.
Contoh Kasus:
Seluruh perusahaan di PT. Samudra penghasilan sebulannya dalam ratusan ribu rupiah adalah sebagai berikut: 90, 120, 160, 60, 180, 190, 90, 180, 70, 150 untuk mencari mean atau rata rata data tersebut tidak perlu diurutkan nilainya seperti dalam median, tetapi dapat langsung dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah individu dalam kelompok tersebut. Berdasarkan data diatas maka mean dapat dihitung:
Me : (90 + 120 + 160 + 180 +190 + 90 + 180 + 70 + 160):10 = 130 ribu rupiah
Jadi hasil rata rata penghasilan rata rata pegawai di PT Samudra adalah 130.000

  • MEDIAN
Salah satu penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari terbesar ke terkecil.
Contoh Kasus:
Tinggi badan 10 mahasiswa adalah :
145, 147, 167, 166, 160, 164, 165, 170, 171, 180
Data diatas diurutkan dari terkeceil sampai terbesar atau sebaliknya menjadi:
180, 171, 170, 167, 166, 165, 165, 160, 147, 145
Jumlah individu dalam kelompok tersebut adalah genap, maka nilai tengah nya adalah dua angka yang ditengah dibagi dua, atau rata rata dua angka yang tengah. Nilai tegah dari kelompok tersebut adalah, nilai ke lima dan enam. Median nya 166 + 165 : 2= 165,5. Dengan demikian dapat dijelaskan rata rata median tinggi badan kelompok mahasiswa adalah 165,5 cm.

  • MODUS
Teknik penjelasankelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular, atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.
Contoh Modus data kualitatif:
Tahun 1970 di Yoyakarta , banyak mahasiswa yang naik sepeda. Sehingga dapat menjelaskan dengan modus, bahwa kelompok mahasiswa di Yogyakarta masih banyak yang naik sepeda.

Contoh modus data kuantitatif
umur pegawai kantor Y adalah:
20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51, 35
Dari data diatas dapat dilihat bahwa yang paling banyak muncul adalah umur 45. Munculnya sebanyak 5 kali, jadi dapat dijelaskan bahwa kelompok pegawai kantor Y sebagian besar berumur 45 tahun.

Untuk pembahasan statistik cukup sampai disini dulu. Untuk pembahasan selanjutnya silahkan ditunggu postingan selanjutnya. Selamat Belajar!

Perbedaan Bahasa Melayu Dan Bahasa Indonesia

Banyak persamaan antara bahasa melayu dengan bahasa Indonesia. Ini disebabkan karena penjajahan wilayah Nusantara sehingga menjadi terpecah dan menjadi banyak negara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Maka tak asing lagi jika bahasa melayu dan bahasa indonesia mempunyai banyak kesamaan.
Dan tahukah anda bahwa bahasa Melayu sendiri merupakan akar dari Bahasa Indonesia. Maka dari itu banyak wilayah di Indonesia yang masih menggunakan bahasa Melayu untuk berkomunikasi.

Seiring perkembangan, Bahasa Indonesia banyak mengalami perubahan dan sedikit demi sedikit menjadi terlepas dari bahasa melayu itu sendiri. Seperti ada banyaknya kata serapan Bahasa Arab, Belanda, Inggris hingga bahasa daerah seperti bahasa jawa, sunda dan lain-lain.

Serupa namun tak sama, itu mungkin ungkapan yang cocok untuk menggambarkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu. Bahasa Malaysia juga berakar dari bahasa melayu, namun juga banyak dipengaruhi oleh bahasa Inggris, sedangkan bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa Belanda. Ini tidak terlepas dari sejarah kedua negara yang dulu pernah dijajah. Malaysia pernah dijajah oleh Inggris, begitupun Indonesia yang pernah cukup lama dijajah oleh Belanda.

Berikut ini perbedaan antara Bahasa Melayu dengan Bahasa Indonesia.


Mobil dan Kereta.
Jika di Indonesia, kereta sering di identikan dengan kendaraan yang melaju diatas rel dan terdiri dari gerbong-gerbong. Tapi jika di Malaysia kereta itu berarti Mobil kendaraan roda empat. Jadi jangan heran jika ada orang Malaysia yang bilang ingin naik kereta tapi mereka malah pergi ke terminal angkot.

Nak dan Mau
"Mau" jika dalam bahasa indonesia digunakan untuk menyatakan kehendak atau maksud. Namun jika di Malaysia kata yang biasa digunakan adalah "Nak".

Boleh dan Bisa
Memiliki arti yang sama di Indonesia dan Malaysia Namun dalam bahasa Malaysia kata "boleh" lebih sering digunakan untuk mengganti kata Bisa.

Mungkin hanya itu yang dapat dibagikan dipostingan kali ini, untuk perbedaan yang lain pasti kalian bisa mendapatkannya sendiri terlebih bagi yang menyukai film kartun upin-ipin. Sampai bertemu dipostingan selanjutnya!

Tuesday, March 15, 2016

Skalar dan Vektor

Jika sebelumnya kita telah membahas apa itu fisika dan juga besaran apa saja yang ada di fisika maka di posting kali ini kita akan membahas Besaran Skalar dan Vektor. Simak baik-baik postingan ini jika kalian benar-benar ingin memahami fisika. selamat belajar!

1. Besaran Skalar dan Vektor
  Besaran-besaran fisika secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, besaran skalar, besaran vektor dan besaran tensor. Untuk besaran tensor, tidak akan dipelajari dalam pelajaran fisika dasar. Besaran skalar adalah besaran yang memiliki nilai saja, sedangkan besaran vektor adalah besaran yang selain memiliki nilai juga memiliki arah. Karena konsep tentang vektor banyak digunakan dalam fisika, maka akan dijelaskan lebih lanjut secara singkat mengenai besaran vektor ini.

   1.1 Vektor
           Sebagai contoh untuk vektor, sekaligus sebagai dasar dari konsep vektor, adalah vektor posisi. Untuk menentukan posisi sebuah titik relatif terhadap titik yang lain, kita harus memiliki sistem koordinat. Dalam ruang berdimensi tiga, dibutuhkan sistem koordinat x, y, z untuk mendiskripsikan posisi suatu titik relatif terhadap suatu titik asal (O). Sistem koordinat x, y, z ini sering disebut sebagai sistem koordinat kartesan. Dalam penentuan arah positif setiap sumbu, dipakai kesepakatan putar kanan (tangan kanan). Yaitu dari bila diputar dari arah positif x ke arah positif y, putarannya mengarah ke arah positif z. Vektor posisi suatu titik P, relatif terhadap titik asal pada bidang digambarkan di bawah ini.
   1.2. Penjumlahan Vektor
             Dari konsep vektor posisi dikembangkan konsep penjumlahan vektor. Misalkan vektor posisi titik A adalah A~, sedangkan posisi titik B ditinjau dari titik A adalah B~ . Vektor posisi titik B adalah vektor C~ , dan C~ dapat dinyatakan sebagai jumlahan vektor A~ dan vektor B~ , A~ + B~ = C~ .
Negatif dari suatu vektor A~ dituliskan sebagai −A~ dan didefinisikan sebagai sebuah vektor dengan besar yang sama dengan besar vektor A~ tetapi dengan arah yang berlawanan, sehingga A~ + (−1)A~ = 0. Dari sini konsep pengurangan vektor muncul, jadi 
Aljabar vektor bersifat komutatif dan asosiatif. Jadi 
Dalam ruang berdimensi tiga terdapat paling banyak tiga vektor yang dapat saling tegak lurus. Vektorvektor yang saling tegak lurus ini dapat dijadikan vektor-vektor basis. Dalam sistem koordinat kartesan, sebagai vektor-vektor basis biasanya diambil vektor-vektor yang mengarah ke arah sumbu x, y, dan z positif, dan diberi simbol ˆx, ˆy, dan ˆz. Vektor-vektor basis ini juga dipilih memiliki besar satu satuan. Sehingga sembarang vektor A~ dalam ruang dimensi tiga dapat dinyatakan sebagai jumlahan vektor-vektor basis dengan koefisien-koefisien Ax, Ay, Az yang disebut sebagai komponen vektor dalam arah basis x, y dan z.
Dari trigonometri dapat diketahui bahwa bila sudut antara vektor A~ dengan sumbu x, y, dan z adalah θx, θy, dan θz, maka Ax = A cos θx, Ay = A cos θy, dan Az = A cos θz, dengan A adalah besar A~. Dari teorema Phytagoras, diperoleh bahwa

   1.3 Perkalian Vektor
Dua buah vektor dapat ‘diperkalikan’. Konsep perkalian antar vektor sangat bermanfaat dalam perumusan berbagai persamaan-persamaan fisika. Konsep perkalian dalam vektor sangat berbeda dengan sekedar memperkalian dua buah bilangan (skalar), dan memiliki definisi tersendiri. Dua buah vektor dapat diperkalikan menghasilkan sebuah skalar ataupun sebuah vektor baru. Perkalian yang menghasilkan skalar disebut sebagai perkalian skalar atau perkalian titik (dot product), dan didefinisikan sebagai

dengan θ adalah sudut antara vektor A~ dan B~ . Besar vektor C~ = A~+B~ dapat dinyatakan dalam perumusan
berikut ini
Bila A~ dan B~ dinyatakan dalam komponen-komponennya, 
maka
Persamaan di atas diperoleh setelah melakukan perkalian skalar basis-basis vektornya, yaitu





Dengan mengalikan sembarang vektor A~ dengan sebuah vektor basis, akan didapatkan proyeksi A~ ke arah vektor basis tadi, jadi misalnya A~ · xˆ = Ax. Alternatif definisi perkalian skalar dapat dimulai dari pers. (1.2), kemudian pers. (1.1) dijabarkan darinya. Perkalian dua buah vektor yang menghasilkan sebuah vektor, disebut sebagai perkalian silang (cross product), untuk dua buah vektor A~ dan B~ dituliskan   
Vektor C~ di sini adalah suatu vektor yang arahnya tegak lurus terhadap bidang di mana A~ dan B~ berada, dan ditentukan oleh arah putar tangan kanan yang diputar dari A~ ke B~ . Besar vektor C~ didefinisikan sebagai 

Sekian untuk pembahasan fisika kita kali ini.

Fisika dan Besaran Dasar Fisika

Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda dan fenomena yang terkait dengan benda-benda tersebut. Untuk mendeskripsikan keadaan suatu benda atau suatu fenomena yang terjadi pada benda, maka didefinisikan berbagai besaran-besaran fisika. Besaran-besaran fisika ini selalu dapat terukur dan memiliki nilai (dapat dinyatakan dalam angka-angka) yang merupakan hasil pengukuran. Contoh besaran-besaran fisika adalah panjang, jarak, massa, waktu, periode, gaya, kecepatan, temperatur, intensitas cahaya, dan sebagainya. Terkadang nama dari besaran-besaran fisika tadi memiliki kesamaan dengan istilah yang dipakai dalam keseharian, tetapi maknanya dalam Fisika tidak selalu memiliki pengertian yang sama dalam bahasa keseharian. Seperti misalnya istilah gaya, usaha, dan momentum, yang memiliki makna yang berbeda dalam keseharian, misalnya, “Anak itu bergaya di depan kaca”, “Ia berusaha keras menyelesaikan soal ujiannya”, “Momentum perubahan politik sangat tergantung pada kondisi ekonomi negara”.

Besara-besaran fisika didefinisikan secara khas, sebagai suatu istilah fisika yang memiliki makna tertentu. Terkadang suatu besaran fisika hanya dapat dimengerti dengan menggunakan bahasa matematik, walau terkadang juga dapat diuraikan dengan bahasa sederhana. Untuk mengetahui nilai dari suatu besaran fisika harus dilakukan pengukuran.

Mengukur adalah membandingakan antara dua hal, dengan salah satunya menjadi pembanding atau alat ukur, yang besarnya harus distandarkan. Ketika mengukur jarak antara dua titik, kita membandingkan jarak dua titik tersebut dengan jarak suatu standar panjang, misalnya panjang tongkat meteran. Ketika mengukur berat suatu benda, kita membandingkan berat benda tadi dengan berat benda standar. Singkatnya, dalam mengukur kita membutuhkan suatu standar sebagai pembanding besar sesuatu yang akan diukur. Standar tadi kemudian dinyatakan memiliki nilai satu dan dijadian sebagai acuan satuan tertentu. Walau standar ukur dapat ditentukan sekehendak kita, tetapi tidak ada artinya bila standar tadi tidak sama di seluruh dunia, karena itu perlu diadakan suatu standar internasional agar manusia dapat saling berkomunikasi dalam “bahasa satuan standar yang sama”.

Di samping itu, sebuah standar tersebut haruslah praktis dan mudah diproduksi ulang di manapun di dunia ini (atau bahkan di alam semesta) serta tidak bergantung pada kondisi atau keadaan lingkungan tertentu. Sistem standar internasional untuk ukuran saat ini sudah ada, dan dikenal dengan Sistem Internasional (SI). Bersamaan dengan sistem standar, juga terdapat satuan SI untuk setiap besaran fisika. Antara besaran fisika yang satu dengan besaran fisika yang lain, mungkin terdapat hubungan. Untuk memudahkan memahami hubungan-hubungan tersebut, besaran-besaran fisika disimbolkan dengan simbolsimbol (alfabetik), sehingga hubungan antara besaran-besaran fisika ini dapat dinyatakan dengan mudah sebagai persamaan-persamaan matematis. Karena besaran-besaran fisika tersebut ada yang saling terkait, maka ada bebeapa besaran fisika yang dapat dinyatakan dalam kombinasi matematis (perkalian) besaranbesaran fisika yang lain. Sehingga seluruh besaran fisika yang ada dapat dinyatakan dalam beberapa besaranbesaran fisika yang disebut sebagai besaran-besaran dasar. Terdapat tujuh buah besaran dasar fisika (dengan satuannya masing-masing):

  1. panjang (meter) 
  2. massa (kilogram)
  3. waktu (sekon)
  4. arus listrik (ampere) 
  5. temperatur (kelvin) 
  6. jumlah zat (mole)
  7. intensitas cahaya (candela)
Besaran-besaran fisika selain besaran-besaran dasar ini, disebut sebagai besaran turunan, yang selalu dapat dinyatakan dalam besara-besaran dasar tadi. Satuan SI untuk panjang adalah meter dan satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam waktu 1/299792458 detik. Satuan SI untuk waktu adalah sekon dan satu sekon didefinisikan sebagai 9 192 631 770 kali periode transisi tertentu atom Cesium-133 Cs133. Satuan SI untuk massa adalah kilogram, dan satu kilogram didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina iridium yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional di Sevres, Prancis. Tetapi selain itu juga terdapat standar massa non SI, yaitu standar massa atom yang diambil berdasarkan massa satu atom karbon-12 C12 yang tepat didefinisikan bermassa 12 dalam satuan massa atom terpadu (amu - atomic mass unit, disingkat u).

Cara Cepat Menghitung Akar Kuadrat

Berikut akan dijelaskan bagaimana menghitung akar kuadrat dengan car cepat. Karena kebanyakan dari kita menghitung akar kuadrat dengan cara trial and error yang mungkin membutuhkan waktu yang lama dah hasil yang belum tentu benar.

Berikut pembahasan untuk menghitung akar kuadrat:

  1. Langkah Pertama: Lihat 1 digit angkat terakhir Misal √2209 , angka terakhirnya adalah 9, jadi akar dari bilangan tersebut angka terakhirnya kemungkinan 7 atau 3. Misal suatu bilangan berakhiran 6 pasti angka terakhir akarnya 6 atau 4. Berikut tabel lengkapnya. Bilangan Yang 1 digit terakhirnya     Akarnya (digit terakhir).
    Angka Kuadrat
    Angka terakhir akarnya
    …1
    1 atau 9
    …4
    2 atau 8
    …5
    hanya 5
    …6
    4 atau 6
    …9
    3 atau 7
    …0
    hanya 0
  2. Langkah kedua: Lihat bilangan paling depan sebanyak jumlah digit bilangan tersebut dikurangi 2 (untuk > 100)
    Misal 2209 (4 digit) maka kita cukup lihat (4-2) digit paling depan atau 2 digit paling depan.
    Kita dapat angka 22.
  3. Langkah ketiga: Cari bilangan kuadrat tepat dibawah bilangan yang sobat dapat di langkah no. 2 Kemudian akarkan.
    Misal 2209, ketemu dua angka paling depan 22, maka bilangan kuadrat yang tepat di bawah 22 adalah 16, dan akar dari 16 adalah 4.
    Langkah 1 sampai 3 bisa sobat lakukan di pikiran saja. Pakai coretan juga boleh asal tidak boros waktu.
  4. Langkah keempat: Gabungkan dengan bilangan yang ditemukan di angka langkah no.1.
    Jadi akar 2209 itu 47 kalau tidak 43. Jadi, kita tinggal sekali hitung, coba hitung angka 472 kalau benar hasilnya 2209 berarti 47 akarnya, kalau tidak otomatis 43.
    Contoh lain misalnya akar dari 8.649
    Belakangnya pasti 3 atau 7
    Depannya 86 bilangan kuadrat yang tepat dibawahnya 81, jadi pasti angka 9. Jadi akar dari 8.649 kalau ngga 93 ya 97 (tinggal ngitung 1 kali)








Begitulah cara menghitung akar kuadrat. Namun masih banyak cara lain, yang mungkin layak untuk dicoba. Selamat Belajar!