Tuesday, March 29, 2016

Distribusi Frekuensi (Statistik)

Pengertian Distribusi Frekuensi (DF)
Adalah proses pengelompokkan atau penyusunan data menjadi tabulasi data yang memakai kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masing-masing frekuensinya. Pembuatan DF bertujuan untuk mengatur data mentah atau belum dikelompokkan ke dalam bentuk yang rapih tanpa mengurangi atau menambahkan inti informasi yang ada.

Distribusi Frekiensi dibagi jadi dua kelompok yaitu Distribusi frekuensi numerikal dan Distribusi Frekuensi Kategorikal.

Pengertian Distribusi Frekuensi Numerikal yaitu pengelompokkan data berdasarkan angka-angka tertentu, biasanya disajikan dengan grafik histogram.

Pengertian Distribusi Frekuensi Kategorikal yaitu pengelompokkan data berdasarkan kategori-kategori tertentu, biasanya disajikan dengan grafik batang, lingkaran dan gambar.

Istilah-Istilah dalam Distribusi Frekuensi

  1. Kelas (Class) 
    Adalah pengelompokkan/penggolongan data yang dibatasi dengan nilai terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing dinamakan batas kelas
  2. Batas Kelas (Class Limit) 
    Adalah nilai batas daripada tiap kelas dalam sebuah distribusi, terbagi menjadi:
    States Class Limit adalah batas-batas kelas yang tertulis dalam distribusi frekuensi yang terdiri dari Batas Bawah Kelas (Lower Class Limit) dan Batas Atas Kelas (Upper Class Limit).
  3. Tepi Kelas (Class Bounderies)
    Adalah batas kelas yang sebenarnya terdiri dari Batas Bawah Kelas yang Sebenarnya (Lower Class Boundary) dan Batas Atas Kelas yang sebenarnya (Upper Class Boundary)
  4. Panjang Kelas atau Lebar Kelas (Class Interval)
    Adalah lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya
  5. Titik Tengah Kelas (Class Mark/Mid Point)
    Adalah rata-rata hitung dari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya

Monday, March 21, 2016

Belajar Bahasa Pemrograman

Pada kesempatan ini kita akan mulai belajar memahami apa itu bahasa pemrograman.

Yang harus diketahui adalah belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar meprogram berarti mempelajari metedologi pemecahan masalah, kemudian menuliskan algoritma pemecahan masalah dalam notasi tertentu. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa komputer, aturan tata bahasanya, instruksi-instruksinya, tata cara pengoperasian compiler-nya, dan manfaat dari setiap instruksi tersebut untuk membuat program yang ditulis dalam bahasa itu saja.

Didalam pemrograman, kita lebih menekankan pada pemecahan masalah, sementara menulis kode program adalah aktivitas terakhir. Pertama kita pikirkan rancangan pemecahan masalah tanpa bergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan atau komputeryang menjalankan program itu nanti. Rancangan tersebut berisi susunan langkah pencapapaian solusi yang biasanya ditulis dalam notasi deskriptif.

Bila rancangan sudah dibuat maka hal yang selanjutnya harus kita pikirkan adalah penggunaan bahasa pemrograman, karena jika rancangan sudah selesai itu berarti siap di transalnsi kan kedalam kode agar program bisa di eksekusi oleh komputer.

Hingga saat ini banyak sekali bahasa pemrograman. Kita dapat menyebutkan antara lain bahasa rakitan (assembly), Fortran, Cobol, Ada, PL/I, Algol, Pascal, C, C++ dan masih banyak lagi.
Berdasarkan tujuan aplikasinya, bahasa pemrograman dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Bahasa pemrograman bertujuan khusus (Specific purpose programming language)
    Yang termasuk bahasa ini adalah Cobol (Untuk terapan bisnis dan administrasi), Fortran (aplikasi komputasi ilmiah) dan lain sebagainya.
  2. Bahasa pemrograman bertujuan umum (General purpose programming language)
    Yang dpaat digunakan untuk berbagai aplikasi. Bahasa pemrograman yang termasuk kelompok ini adalah Pascal, Basic, C, dan C++. Saya tidak menyebutkan hanya itu saja karena mungkin masih banyak bahasa pemrograman bertujuan umum yang lain yang belum Saya ketahui.
Dan tetu saja pembagian ini belum benar-benar kaku. Bahasa-bahasa bertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan untuk tujuan umum, begitupun sebaliknya.

Berdasakan kedekatan bahasa pemrograman apakah lebih condong ke bahasa mesin atau bahasa manusia, maka bahasa pemrograman dapat dikelompokan atas dua macam:
  1. Bahasa tingkat rendah.
    Bahasa ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh komputer dan tidak membutuhkan Compiler atau penerjemah. Contohnya bahasa mesin (machine language). Bahasa mesin adalah sekumpulan kode biner. Setiap perintah yang diberikan dengan bahasa ini dapat langsung dimengerti oleh mesin dan langsung dikerjakan. Bahasa ini juga termasuk bahasa yang bersifat primitif, karena sulit untuk dipahami oleh manusia.
  2. Bahasa tingkat tinggi.
    Bahasa jenis ini membuat kita sebagai manusia lebih mudah memahaminya, bisa juga dikatakan lebih "manusiawi" karena lebih dekat dengan bahasa manusia (kebanyakan bahasa inggris). Kelemahannya bahasa ini adalah instruksi tidak dapat di eksekusi langsung, karena harus melalui proses penerjemaahan oleh sebuah translator bahasa (biasa disebut Compiler atau kompilator). Jika kita mengilustrasikan bahasa tingkat tinggi kedalam gambar kira-kira seperti ini:
Sebenarnya batasan penggolongan bahasa pemrograman itu tidak selalu jelas. Pengertian tentang apa yang dimaksud bahasa pemrograman tingkat tinggi seringkali berbeda pada beberapa penulis. Sampai saat ini kita belum mempelajari bagaimana cara membuat sebuah program tapi kita belajar memahami apa itu bahasa pemrograman? apa saja yg harus dimengerti sebelum menggunakan bahasa pemrograman? dan lain-lain. Pembahasan kita mengenai bahasa pemrograman dicukupkan sampai disini dulu.

Pengertian Sastra

Pengertian Sastra
Sastra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari);

Dan ada juga pengertian Menurut Beberapa Ahli seperti:
Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

Panuti Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.

Ahmad Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.

Eagleton (1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.

Plato

Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.

Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.

Robert Scholes (1992: 1)

Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda

Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.

Taum (1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”

Sunday, March 20, 2016

Sejarah Algoritma

Sebenarnya tidak terlalu penting bagi kita untuk membahas mengenai asal-usul algoritma. Tapi dikarenakan dalam ilmu komputer algoritma sangatlah penting dan barang kali ada yang tertarik mengenai sejarah algoritma. Maka saya akan memberikan sedikit bahasan mengenai sejarah algoritma.

Algoritma adalah jangung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang dari ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma, misalnya algoritma perutean(routing) pesan di dalam jaringan komputer, algoritma brensengam untuk mengambil garis lurus(bidang grafika komputer), algoritma Knuth-morris-pratt untuk mencari suatu pola dalam teks dan lain sebagainya. 

Meninjai dari asal usul kata, kata "Algoritma" sendiri mempunyai sejarah yang cukup aneh. Kata ini tidak muncul didalam kamus Webster sampai akhir tahun 1957. Orang-orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab.

Anda dikatakan algorist jika anda menggunakan angka arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata algorism ini namun hasilnua kurang memuaskan. Akhirmnya para ahli sejarah matematika emnemukan asal mula kata tersebut. Kata algorism berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal, yaitu Abu Ja'far Muhammad ibnu Musa al-Khuwarismi(al-Khuwarizmi dibaca oleh orang-orang baratmenjadi algorism). Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab al-jabar wal-muqabala, yang artinya "Buku Pemugaran dan Pengurangan". Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata "aljabar" (algebra). Perubahan dari kata algorism, arithmatic, sehingga akhoran -sm berubah menjadi -thm. Karena perhitungan dengan Angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan(komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna aslinya. Dalam bahasa Indonesia kata "algorithm" diserap menjadi "algoritma".

Ini hanya perkiraan wajah al-Khuwarizmi
Pada tahun 1950, kata algoritma pertama kali digunakan pada "algoritma Euclidean". Euclid, adalah seorang matematikawan Yunani, dalam bukunya yang berjudul Element menuliskan langkah-langkah untuk menemukan pembagi bersama terbesar, dari dua buah bilangan bulat, m dan n.

Aturan penting dari pembuatan algoritma adalah:
  1. Algoritma harus benar
  2. Algoritma harus berhenti dan setelah berhenti , algoritma harus memberi hasil yang benar.
Menurut Donald E. Knuth dalam bukunya yang berjudul The Art of Computer Programming sebuah algoritma harus memiliki 5 ciri penting, yaitu:
  1. Algoritma harus bergehenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas.
  2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti ganda (ambiguous).
  3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan.
  4. Algoritma mempunyai nol atau lebih keluaran (output).
  5. Algoritma harus sangkil(effective). Setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam jumlah waktu yang masuk akal.
Itulah sedikit mengenai Sejarah Algoritma. Postingan ini menjadi penting ketika kita mengetahui ciri dan aturan penting dalam sebuah algoritma. Semoga artikel ini bermanfaat.